20 April 2024

Tausiyah Jum’at Berkah : Tema Hikmah Ramadhan, Makanan Halal Bisa Menjadi Ulama Besar dan Istiqfar Terwujud Semua Cita-Cita Dapat Menjumpai Ulama Besar

photo_2024-04-20_10-36-21

Jum’at, seperti agenda agenda setiap hari jum’at, di madrasah tsanawiyah negeri 2 kota lhokseumawe diawali dengan membaca yasin dipagi hari dan selanjutnya diberi pengarahan atau tausyiah singkat oleh kepala madrasah. Pada jum’at, 19 April 2024, kepala madrasah MTsN 2 Kota Lhokseumawe (Suriya, S.Ag., M.Pd.) memberikan tausiyah singkat dengan “Tema Hikmah Ramadhan, Makanan Halal Bisa Menjadi Ulama Besar dan Istiqfar Terwujud Semua Cita-Cita Dapat Menjumpai Ulama Besar” sebelum akhirnya siswa-siswa MTsN 2 Kota Lhokseumawe memulai proses belajar mengajar seperti biasanya.

Bulan suci Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita tentang menahan lapar dan haus sepanjang hari. Lebih dari itu, Ramadhan adalah saat untuk merenungkan esensi kehidupan dan meningkatkan kualitas spiritual kita. Mari kita telaah bersama-sama hikmah yang terkandung dalam tema tausiyah Jum’at kali ini.

1. Makanan Halal sebagai Fondasi Spiritual

Makanan halal bukanlah sekadar soal kebiasaan, tetapi merupakan fondasi spiritual bagi setiap muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Hati yang bersih adalah tempat Allah SWT.” Konsumsi makanan yang halal dan thayyib menjadi langkah awal untuk membersihkan hati dan jiwa kita dari yang haram dan tidak baik.

Sebagai umat muslim, kita dituntut untuk memperhatikan asal-usul makanan yang kita konsumsi. Dalam konteks ini, memilih makanan yang halal tidak hanya menjamin kesehatan fisik, tetapi juga memberi nutrisi bagi jiwa kita. Dengan memastikan makanan yang kita konsumsi halal, kita membangun fondasi spiritual yang kuat untuk meniti perjalanan hidup dengan penuh keberkahan.

2. Ulama Besar: Teladan Hidup yang Menginspirasi

Dalam hikmah Ramadhan, kita diajak untuk merenungkan peran ulama besar dalam menginspirasi umat. Ulama besar bukanlah mereka yang hanya pandai berbicara, tetapi mereka yang hidup sesuai dengan ajaran agama dan menjadi teladan bagi umatnya.

Dengan menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran Islam, ulama besar memberikan inspirasi dan petunjuk bagi umatnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka adalah cerminan dari kebaikan yang hidup di tengah-tengah kita, mengingatkan kita akan pentingnya memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Istiqfar: Kunci Sukses dalam Mewujudkan Cita-cita

Istiqfar merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Dalam konteks tema tausiyah Jum’at kali ini, istiqfar menjadi kunci penting dalam mewujudkan cita-cita kita.

Dengan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT, kita membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan masa lalu dan membuka lembaran baru dalam perjalanan hidup kita. Istiqfar bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan tanda kebijaksanaan dan kekuatan spiritual seseorang.

Dengan mengingat kembali pesan-pesan hikmah Ramadhan dalam tausiyah Jum’at kali ini, mari kita tingkatkan kualitas spiritual kita dan berupaya menjadi insan yang lebih baik di mata Allah SWT. Semoga bulan suci Ramadhan ini membawa berkah dan maghfirah bagi kita semua. Aamiin.